Kendala pertama untuk seorang pemula untuk memulai berinvestasi pertamanya tidak jauh dari persoalan harus memulainya dari mana dan bagaimana caranya.
Nah, berikut ini adalah langkah-langkah investasi reksadana yang bisa kamu jadikan referensi sebelum memulai berinvestasi di reksadana.
1. Tentukan Tujuan Investasi Kamu
Hal pertama yang harus kamu lakukan sebelum memulai investasi reksadana adalah dengan menentukan tujuan investasi terlebih dahulu.
Contohnya, tujuan berinvestasi kamu adalah dengan menyiapkan dana liburan, tabungan dana darurat, dana untuk pernikahan, dan banyak lainnya.
Dengan memiliki tujuan investasi, artinya kamu mempunyai komitmen untuk mencapai tujuan kamu dan dengan mimpi itupun kamu akan giat untuk menggapainya.
Tanpa adanya tujuan investasi, kamu bagaikan ibarat mengenderai mobil, namun tidak tahu tujuan kamu akan kemana. Maka dari itu, mungkin saja kamu hanya berputar-putar di satu tempat yang sama dan terus mengulanginya.
Dengan adanya tujuan investasi pun kamu akan lebih termotivasi untuk selalu investasi kedepannya untuk jangka panjang.
2. Hitung Biaya yang Dibutuhkan dan Tentukan Target Waktu Untuk Mencapai Tujuan
Setelah menentukan tujuan investasi, kamu selanjutnya harus menghitung total dana yang kamu butuhkan untuk bisa mencapai tujuan tersebut, serta tentukanlah target waktu untuk mencapai tujuan kamu.
Contohnya, kamu ingin membeli mobil seharga 150 juta dalam 3 tahun mendatang, kamu pun bisa menghitung dana yang tersedia sekarang terlebih dahulu sebelum menentukan besaran investasi reksadana yang perlu kamu investasikan setiap bulannya.
Dengan begitu, baru deh kamu bisa memperkirakan berapa besar dana untuk kamu investasikan setiap bulannya agar bisa mencapai target waktu dan biaya yang telah kamu tentukan.
3. Pahami Profil Resikomu
Profil resiko disini merupakan suatu gambaran diri kamu disaat sedang menghadapi resiko dari investasi yang sedang atau akan kamu lakukan nantinya.
Contoh dari salah satu resiko investasi yang terutama pada investasi reksadana, yaitu saat nilai aktiva bersih atau total portofolio investasimu menjadi turun atau merah.
Nah, kira-kira dengan portofolio investasi kamu yang merah atau rugi apakah kamu akan merasa stress? Bagaimanapun jawabannya, tentunya hal ini bisa dibilang relatif, karena setiap orang memiliki profil resiko investasi yang berbeda-beda.
Maka dari itu, sangat penting buat kamu untuk bisa mengenali profil resiko kamu sendiri agar tidak salah memilih produk.
4. Pilih Produk yang Sesuai Dengan Tujuan Investasi Kamu
Kalau kita lihat dari jangka waktu untuk mencapai tujuan seperit membeli mobil seharga 150 juta dalam 3 tahun, mungkin produk yang bisa kamu pilih adalah reksadana pendapatan tetap atau reksadana pasar uang.
Kedua produk ini mempunyai reisko yang rendah hingga menengah. Kedua jenis produk ini pun sangat cocok untuk pemula yang ingin berinvestasi jangka pendek hingga menengah, karena nilainya cenderung lebih stabil ketimbang reksadana saham.
5. Rutin Investasi Setiap Bulan
Sebagai seorang pemula, sebagian besar dari dana yang kita investasikan berasal dari penghasilan bulanan yang disisihkan untuk bisa mencapai tujuan kita nanti.
Menyisihkan sebagaian gaji adalah salah satu kunci keberhasilan investasi, yang dimana jumlah dana investasi kamu bisa disesuaikan dengan kemampuan kamu. Jadikanlah investasi sebagai pengeluaran rutin yang buahnya akan kamu petik di kemudian hari.
Kamu juga bisa menginvestasikan uang kamu di awal bulan setelah gajian agar bisa menjaga rutinitas investasi kamu.
Nah, itulah 5 tips investasi reksadana, terutama untuk pemula. Gimana? Apakah kalian tertarik dengan berinvestasi? Yuk, mulai berinvestasi dan raih tujuan masa depan kita!